Tampilkan Gambar Lebih Besar |
The Last Samurai |
|
Harga:
Rp 66.500,00
|
||
Klik disini jika ada yg ingin ditanyakan | ||
BELI ONLINE DATA BUKU Judul: The Last Samurai: Epos yang Menginspirasi tentang Samurai Terakhir, Sang Pahlawan-Pemberontak Penulis: John Man Penerjemah: Ratih Ramelan Editor: Indi AunullahGenre: Sejarah/Biografi Cetakan: April 2012 Ukuran: 13 x 20 cm Tebal: 386 halaman ISBN: 978-602-9193-15-2SINOPSIS Samurai identik dengan prajurit utama yang gagah perkasa. Dengan pedang yang tajam, pakaian yang khas, dan aturan ketat ihwal kehormatan, Samurai menjadi tokoh ikon yang pengaruhnya masih terasa hingga saat ini. Ketenarannya mengilhami banyak film—dari Seven Samurai hingga Star Wars—novel, komik, video game, bahkan perkumpulan seni yang berkaitan dengan pedang dan perang. Buku ini mengisahkan kehidupan Saigo Takamori, sang Samurai terakhir, sosok yang terperangkap paradoks: seorang abdi yang setia kepada kaisar, namun ia juga pemimpin tentara pemberontak; seorang prajurit Samurai yang perkasa, tapi ia juga ahli puisi China. Dari kelahirannya di bawah bayangan gunung berapi Sakurajima hingga kematiannya yang mulia dengan ritual bunuh diri, buku ini bagaikan layar sejarah yang menampilkan secara terang benderang budaya dan tradisi Samurai. Dikemas dalam bingkai cerita sejarah serta dirajut dengan gaya bertutur ala novel, inilah epos mengesankan tentang Samurai terakhir, tokoh yang menjadi pendorong revolusi Jepang dan pada saat yang sama menjadi korbannya: sang pahlawan-pemberontak.
ENDORSEMENT “John Man mengunjungi lokasi-lokasi yang jadi tempat bagi peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan para tokohnya, sehingga ia demikian mahir menggambarkan mereka. Dengan gaya penceritaan yang gamblang, ia babat habis belantara politik Jepang abad ke-19 dengan ketajaman pedang Samurai.” —Christopher Silvester “Bacaan yang berharga! Cocok dibaca pada hari libur, atau saat bepergian, tapi kapan pun aku ingin terus membacanya. Deskripsi memikat ihwal Kagoshima dan pulau-pulau Okinawa membuat aku ingin mengunjungi tempat-tempat itu.” —Boon L. Kwan, Amazon.com
TENTANG PENULIS John Man adalah sejarawan Inggris dengan minat khusus pada Mongolia dan China. Setamat studi mengenai Jerman dan Prancis di Keble College, Oxford, ia mengambil dua program sekolah pascasarjana: kajian sejarah sains di Oxford dan studi bangsa Mongol pada School of Oriental and African Studies di London. Ia pernah bekerja di penerbit Time-Life Books serta menjadi jurnalis Reuters, sebelum kemudian beralih menulis untuk film, televisi, dan radio. Selama karier kepenulisannya, John Man telah mengarang belasan buku. Alpha Beta dan The Gutenberg Revolution adalah dua karyanya mengenai revolusi dunia tulis-menulis. Ia juga menulis trilogi tentang pemimpin legendaris Asia dalam lanskap sejarah kekaisaran kuno: Genghis Khan, Kublai Khan, dan Attila the Hun. Sementara The Great Wall, buku tentang situs keajaiban dunia di China, dan Terracotta Army, kisah ihwal situs arkeologis tentara penjaga makam keramat Kaisar Pertama China, semakin meneguhkan kapasitasnya sebagai sejarawan ulung. Berkat karya-karya itu, John Man dengan cepat menjadi sejarawan dunia yang tulisannya paling banyak dibaca. Dan pada 2007, ia dianugerahi Mongolia's Friendship Medal berkat kontribusinya terhadap hubungan Mongolia-Inggris. |
||
|
||
You are here