![]() |
Aib Jiwa dan Obatnya |
|
Harga:
Rp 55.000,00
|
||
Klik disini jika ada yg ingin ditanyakan | ||
DATA BUKU
Judul: Aib Jiwa dan Obatnya: Pedoman Praktis untuk Menyembuhkan Penyakit Ruhani
Penulis: Syaikh Abu Abdurrahman as-Sullami
Genre: Motivasi Islam
Penerbit: Alifia
Cetakan: I, Juli 2020
Ukuran: 13 x 20 cm
Tebal: 248 halaman (1,4 cm)
ISBN: 978-623-7163-30-5
Berat: 400 gram
Harga: Rp. 55.000
SINOPSIS
Tiada manusia yang sempurna. Kita pasti pernah berbuat salah, khilaf, atau hal-hal buruk, baik terhadap Allah maupun terhadap sesama, disengaja maupun tidak. Semua itu adalah aib, kotoran, atau penyakit hati yang harus segera diobati. Bila terlambat ditangani, hati akan menjadi rusak, bahkan mati. Hati yang seperti ini akan jauh dari Allah dan jauh dari sesama. Pendek kata, hidupnya tidak berkah dan bahagia.
Dengan bahasa yang ringkas tetapi padat dan jelas, Syaikh as-Sullami, ulama besar ahli hadis dan terapis jiwa abad ke-5 H, dalam buku ini secara detail menyebutkan aib-aib yang kerap kali mengotori jiwa manusia, sekaligus obatnya yang manjur, paten, dan efektif. Beberapa aib itu, misalnya iri, dengki, riya, cinta popularitas, gila jabatan, berburu kesenangan yang diharamkan, kesombongan, ujub atau berbangga diri, tiadanya rasa takut terhadap Allah, dan lainnya.
Selain menyebutkan aib-aib jiwa dan obatnya, penulis juga menyampaikan nasihat-nasihat atau tips-tips kunci agar kita terhindar dari aib-aib tersebut sesuai dengan tuntunan al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah. Penting disimak.
***
“Sosok Abu Abdurrahman as-Sullami begitu melekat di hati orang-orang. Ia adalah ahli hadis yang mumpuni, senang berkumpul dengan para syaikh, menafsirkan hadis, dan menulis kitab.”
—Al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi (w. 463 H), penulis kitab Târîkh Baghdad
“Melalui kitab ini, Syaikh Abu Abdurrahman as-Sullami memotivasi kita untuk beramal dan mengambil langkah konkret. Ia mengungkapkan aib-aib manusia dan merumuskan langkah-langkah pengobatannya. Sebelum membacanya, mantapkan hati Anda dengan jujur untuk mengenali aib dan mengakui kekurangan diri sendiri. Setelah itu, jangan ragu obati hati Anda dengan penuh keimanan.”
—Majdi Fathi as-Sayyid, penulis buku Islam dan penahkik kitab klasik
PENULIS
Imam Abu Abdurrahman as-Sullami. Lengkapnya, Muhammad bin al-Husain bin Musa bin Khalid bin Salim bin Rawiyah. Dikenal dengan kunyah (panggilan) Abu Abdurrahman as-Sullami. Ia adalah cucu Abu Amr bin Najid as-Sullami. Ia dilahirkan pada 330 H. Di antara gurunya Imam al-Hafizh ad-Daruquthni dan kakeknya, Ibnu an-Najid, Abu al-Abbas al-Asham, Ahmad bin Muhammad bin Abdush, Muhammad bin al-Muammal al-Masirjisi, Muhammad bin Ahmad ar-Razi, Shahib bin Warah, dan al-Hafizh Abu Ali an-Naisaburi. Sementara murid-muridnya antara lain Adapun para muridnya antara lain al-Hafizh al-Baihaqi, Syaikh al-Qusyairi, Abu Shalih al-Muadzin, Muhammad bin Yahya al-Markazi, Abu Abdullah ats-Tsaqafi, Ali bin Ahmad bin al-Akhram al-Muadzin, dan Muhammad bin Ismail at-Taflisi. Di antara karyanya: Thabaqât ash-Shûfiyyah, Târîkh Ahl ash-Shuffah, dan ‘Uyûb an-Nafs (edisi terjemahan bahasa Indonesia diterbitkan oleh Pustaka Alvabet, 2020). Ia wafat pada bulan Sya’ban 412 H.
|
||
|
||
You are here