SDM sebagai Taktik Korporasi

Cetak

Resensi Buku Managing Human Capital in Indonesia (Naresh Makhijani)

Bisnis Indonesia | Minggu, 5 Juli 2009 | Algooth Putranto*

 

 

Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.

Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan SDM di Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh sumber daya manusia yang andal.

Hanya saja globalisasi yang menisbikan jarak dan waktu ini membawa sejumlah implikasi bagi SDM di Indonesia. Problem utama dalam pengembangannya adalah terjadinya ketidaksesuaian SDM (missalocation of human resources).

Pada kondisi globalisasi yang bercirikan konglomerasi, banyak lulusan terbaik pendidikan masuk ke sektor-sektor ekonomi yang justru bukan memecahkan masalah, tetapi malah memperkuat proses konsentrasi dan konglomerasi, yang mempertajam kesenjangan ekonomi.

Hal ini terjadi karena visi SDM terbatas pada struktur pasar yang sudah ada dan belum sanggup menciptakan pasar sendiri, karena kondisi makroekonomi yang memang belum kondusif untuk itu.

Sampai saat ini Indonesia kekurangan berbagai keahlian untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi. Akibatnya, alokasi SDM belum mampu mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi.

Padahal jumlah lulusan sarjana Indonesia termasuk tinggi. Pada 2000 Direktorat Pendidikan Tinggi Depdiknas mencatat ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Sayangnya dari jumlah yang besar itu, sosok yang bisa memenuhi standar kualitas tersebut masih kurang.

Buku yang ditulis ketiga ahli SDM di Asia ini melihat perusahaan-perusahaan di Indonesia kini dituntut untuk meningkatkan kompetensi mereka jika tidak ingin tergilas globalisasi.

Globalisasi tidak saja dilakukan dari luar tetapi dilakukan pula oleh perusahaan-perusahaan di dalam negeri bervisi internasional. Hal ini membuat tarikan ekonomi sedemikian kuat bagi SDM.

Kondisi ini menuntut kecepatan dan ketepatan bereaksi mempertahankan peluang pasar lokal dan membuka pasar atau peluang baru di wilayah Asia. Artinya, untuk memenuhi tuntutan ini, perusahaan membutuhkan SDM yang sangat berkualitas.

Berkualitas tidak sekadar dari indeks kumulatifnya, tetapi juga dituntut memiliki kompetensi, etos kerja yang tinggi, dan keluasan cakrawala berpikir.

Dari susunan dan cara penulisannya, dimaksudkan tidak sebagai buku teks mengelola SDM tetapi lebih pada upaya meningkatkan fungsi SDM sebagai sebuah taktik korporasi.

Agar misi ini berhasil langkah pertama yang harus berubah adalah sektor pengelolaan SDM di perusahaan. Buku ini menjelaskan langkah demi langkah perubahan apa yang harus dilakukan.

Visi buku ini jelas membentuk perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin efektif, produktif dan bernilai tambah karena memiliki SDM yang sangat berkualitas dan dihargai oleh perusahaannya.

Karena dalam kondisi globalisasi yang bercirikan konglomerasi, bajak membajak SDM berkualitas dalam pergerakan tenaga kerja (human movement) umum terjadi. Keluarnya SDM berkualitas berarti sebuah kehilangan investasi yang tidak murah. ( Alamat surel ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya )

* Algooth Putranto, wartawan Bisnis Indonesia

__________________________________________________________ 

DATA BUKU

Judul                : Managing Human Capital in Indonesia: Best Practices in Aligning People with Strategic Goals
Penulis             : Naresh Makhijani, James Creelman, and Krishnan Rajendran
Penerbit          : Azkia Publisher (Kelompok Pustaka Alvabet)
Genre              : Manajemen SDM
Cetakan           : I, Mei 2009
Ukuran           : 16 x 24 cm plus flap 9 cm
Tebal               : 196 halaman
Jilid                  : Hardcover
Suplemen        : DVD
ISBN                 : 978-979-18673-2-0
Harga              : Rp. 197.000,-