Menggali Inspirasi dari Sepak Bola

Resensi buku Inspirasi Sukses dari Sepak Bola karya Iwel Sastra

Wasathon | Minggu, 08 Mei 2016 | Lusiana Dewi

 

Sepak bola merupakan sebuah disiplin olah raga yang paling populer di dunia. Setiap pertandingan senantiasa ramai penonton. Terlebih lagi tahun ini masyarakat dunia akan dihibur dengan helatan Euro Cup 2016 di Prancis, maka stasiun televisi dunia pun berebut menayangkan pertandingan-pertandingannya.

Animo masyarakat untuk menonton klub sepak bola kesayangan pun seakan tak bisa dibendung. Yel-yel yang menggema setiap pertandingan di stadion selalu bergemuruh hebat. Hal itu bahkan membuat para pemain termotivasi untuk menang.

Lihatlah klub-klub top mapan di Eropa, mereka mempertunjukkan gaya permainan dan taktik yang bagus. Di Eropa, sepak bola menjadi mata pencaharian dan dikomersialisasi. Para investor dan pemegang modal konglomerat menanam saham untuk keuangan klub-klub sepak bola di Eropa. Dengan demikian, sepak bola adalah kehidupan di sana. Bahkan ada yang menyebut secara hiperbola bahwa sepak bola adalah “agama” lantaran fanatisme supporter terhadap klub kesayangannya melebihi apapun.

Olah raga sepak bola memang banyak menginspirasi. Mulai inspirasi dalam bidang olah raga itu sendiri hingga inspirasi perekonomian yang memutarkan roda bisnis suatu konglomerasi. Bahkan, Iwel Sastra pun menulis buku berjudul “Inspirasi Sukses dari Sepak Bola” ini terinspirasi dari olah raga yang paling banyak digemari masyarakat dunia tersebut.

Dalam buku setebal 204 halaman ini, Iwel Sastra mengambil banyak pelajaran atau inspirasi dari sepak bola untuk dijadikan motivasi kehidupan. Salah satunya adalah tentang kedisiplinan para pemain yang meneken kontrak untuk klub-klub profesional. Kedisiplinan merupakan harga mati bagi para pemain, baik ketika latihan, pertandingan, maupun di luar lapangan.

Para pemain tidak boleh sesuka hati mengentengkan kontrak dengan klub. Semisal datang latihan tidak boleh telat, tidak boleh mengeluarkan kata-kata kasar, dan lain sebagainya. Disiplin waktu dan disiplin moral begitu ditekankan dalam sepak bola. Jika pemain melakukan tindakan yang melanggar kedisiplinan, maka ia pantas untuk menerima sanksi berupa denda atau larangan bermain.

Disiplin dalam pertandingan sepak bola juga bisa dijadikan inspirasi disiplin dalam berkarier. Disiplin dalam berkarier yakni dengan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab serta mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh tempat bekerja. Disiplin adalah ketaatan kepada peraturan. Disiplin dalam berkarier bisa mengantarkan seseorang menuju posisi puncak karier. Rasanya mustahil kalau ada orang yang bekerja tidak disiplin kariernya bisa meningkat. (hlm. 152).

Selain itu, dalam pertandingan sepak bola juga mengandalkan kerja sama dengan sesama rekan setim. Untuk bisa menang, kerja sama juga harus solid selain skil yang mumpuni. Umpan-umpan akurat, peluang emas untuk menciptakan gol, hingga tendangan ke arah gawang lawan harus dilakukan dengan sabar dan cermat. Intinya, dalam pertandingan sepak bola harus ada hal-hal positif untuk bisa mencetak gol, mulai dari kerja sama hingga kemampuan personal yang bagus.

Semua itu menjadi inspirasi dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin bisa hidup sendirian di tengah-tengah masyarakat. Manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan, oleh karena itu mereka harus saling membantu (baca: kerja sama) untuk mewujudkan hidup yang layak.

Tidak semua manusia itu mempunyai kemampuan yang sama untuk menjalani kehidupan. Mereka harus saling membantu. Sebagaimana dalam satu tim sepak bola. Ada yang berposisi sebagai kiper, bek, gelandang, dan penyerang. Mereka menempati pos masing-masing dan kemampuan serta tugas mereka pun tidak bisa disamakan.

Begitu pula manusia. Satu dengan yang lainnya itu berbeda kemampuan. Oleh karena itu, seseorang tidak bisa dipaksakan untuk melakukan pekerjaan yang bukan ahlinya. Bukankah petani itu tidak bisa bekerja sebagai dokter? Demikian pula sebaliknya, dokter akan merasa sangat tidak sesuai jika harus mengelola sawah sebagaimana petani.

Adanya, keduanya itu saling membantu. Jika petani sakit, maka ia pergi ke dokter untuk berobat. Jika dokter kelaparan, maka ia membutuhkan bahan makanan dan bahan makanan itu dihasilkan oleh petani. Hal itu seperti dalam sepak bola, antara pemain satu dengan lainnya yang satu tim harus saling membantu dan kerja sama.

Selain mengandalkan kerja sama dan skil individu, sepak bola adalah olah raga yang mengandalkan konsentrasi. Lengah sedikit, maka lawan akan mudah mengacak daerah pertahanan hingga mencetak gol. (hlm. 195).

Hal itu juga bisa dijadikan sebagai inspirasi dalam kehidupan. Dalam menjalani suatu pekerjaan, apa pun pekerjaannya, konsentrasi senantiasa dibutuhkan. Koki jika kehilangan konsentrasi maka racikan masakannya gagal. Penjahit jika kehilangan konsentrasi maka jahitannya tidak berhasil. Guru jika tidak konsentrasi maka materi yang disampaikan malah salah. Begitu pula dengan yang lainnya. Dengan demikian, konsentrasi merupakan hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik.

Akhirnya, dengan membaca buku setebal 204 halaman ini, para pembaca diajak untuk menyelami dunia sepak bola sekaligus mengampil banyak pelajaran dan inspirasi darinya. Sepak bola bukan olah raga semata, melainkan juga disiplin yang banyak memberikan inspirasi. Dalam realitasnya, sepak bola menjadi salah satu denyut nadi gaya hidup umat manusia di dunia. Tidak mengherankan jika sepak bola menjadi olah raga yang paling populer di dunia.

System.String[]