![]() Tampilkan Gambar Lebih Besar |
Bisnis Priayi |
|
Harga:
Rp 110.000,00
|
||
Klik disini jika ada yg ingin ditanyakan | ||
DATA BUKU Judul: Bisnis Priayi: Elit Tradisional dan Bisnis di Era Pos-Reformasi Penulis: Muhammad Syukri Genre: Sosial Penerbit: Alvabet Cetakan: I, Mei 2025 Ukuran: 15 x 23 cm Tebal: 352 halaman (1,9 cm) Berat: 380 gr ISBN: 978-623-220-213-9 Harga: Rp. 110.000
SINOPSIS Pada zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara, kelas bangsawan atau elite kerajaan (raja dan keluarganya atau kaum priayi) menganggap bisnis atau berdagang sebagai aktivitas kotor dan rendahan. Pandangan ini terus dipertahankan secara turun-temurun. Namun, setelah Indonesia merdeka, dan terutama pada era post-reformasi, pandangan tersebut mulai goyah dan bergeser. Puncaknya adalah ketika muncul kebijakan otonomi daerah. Kebijakan otonomi daerah telah mengubah banyak hal, di antaranya soal pendapatan daerah. Jika sebelumnya pendapatan daerah digenggam oleh pusat, saat ini daerah dapat mengatur sendiri sumber pendapatannya. Ini memengaruhi pandangan tradisional. Di satu sisi, pandangan tradisional mengganggap tidak etis kaum priayi berbisnis, di sisi lain bisnis menjadi sumber pendapatan daerah, yang tujuannya adalah untuk mengembangkan dan memajukan daerah. Maka mau tak mau mereka mesti terlibat dalam bisnis. Benturan antara pandangan tradisional tersebut dengan pandangan modern pada era post-reformasi itulah yang jadi topik utama buku ini. Menyorot kasus bisnis keluarga Keraton Jogja bersama perusahaan rokok dan lain-lainnya yang kian ekspansif hingga sekarang, buku ini menganalisis secara tajam dan menjelaskan secara gamblang bagaimana dinamika bisnis priayi. Dari sejarahnya, konsep bisnis priayi menurut etika Jawa, gaya hidup priayi, persinggungan budaya lokal dengan kehidupan modern yang kapitalistik, hingga dalih otonomi daerah yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan keluarga. *** “Dengan analisis sejarah dan politik yang tajam, Muhammad Syukri menunjukkan bagaimana elite tradisional menavigasi kekuasaan, legitimasi, dan otoritas di tengah pertemuan antara struktur tradisional dan sistem modern di Indonesia.” —Sudarno Sumarto, ekonom dan visiting scholar di Harvard Kennedy School
PENULIS Muhammad Syukri adalah peneliti senior pada The SMERU Research Institute, sebuah lembaga riset independen tentang masalah sosial ekonomi di Jakarta. Fokus risetnya terutama pada isu tata kelola, pemberdayaan masyarakat, kemiskinan, gender dan isu lingkungan. Papernya sudah diterbitkan di berbagai jurnal Internasional seperti Journal of Contemporary Asia, Southeast Asian Affairs, Development Policy Review, IDS Bulletin, dan lain sebagainya. Ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang Sosiologi/Antropologi dari The University of Western Australia di Perth, Australia pada 2022, dengan desertasi tentang tata kelola partisipatif di Indonesia. Ia adalah penyuka olahraga bersepeda, baik roadbike maupun MTB, dan mengendarai sepeda motor. |
||
|
||
You are here