You are here Shop Alvabet Agama/Spiritualitas/Filsafat Sekularisasi Ditinjau Kembali
JA slide show
PDFCetakE-mail
Sekolah untuk Kaum MiskinSelera Desa

Sekularisasi Ditinjau Kembali
Tampilkan Gambar Lebih Besar


Sekularisasi Ditinjau Kembali

Harga: Rp 69.000,00

Klik disini jika ada yg ingin ditanyakan

BELI ONLINE

DATA BUKU

Judul                : SEKULARISASI DITINJAU KEMBALI
(Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini)
Penulis             : Pippa Norris & Ronald Inglehart
Penerjemah    : A. Zaim Rofiqi
Editor              : Ihsan Ali-Fauzi dan Rizal Panggabean
Genre              : Kajian Agama/Sosial/Demokrasi
Cetakan           : I, Oktober 2009
Ukuran            : 15 x 23 cm + flap 9 cm
Tebal               : 392 halaman
ISBN                : 978-979-3064-65-9
Harga              : Rp. 69.000,-

 

 

 

SINOPSIS:

“Buku ini istimewa karena bersandar pada riset yang ketat secara ilmiah dengan cakupan wilayah terbesar sepanjang sejarah ilmu sosial. Temuannya mencerahkan. Wajib dibaca oleh ilmuwan dan pengamat sosial serta pengambil kebijakan.” —Saiful Mujani, Direktur Eksekutif LSI

Para pemikir sosial abad ke-19, semisal Auguste Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim, Max Weber, Karl Marx, dan Sigmund Freud, memprediksi agama akan memudar dan mengalami disfungsi dalam masyarakat industri. Sepanjang abad ke-20, keyakinan agama lenyap dan digantikan kearifan konvensional dalam ilmu pengetahuan. Inilah inti teori sekularisasi yang sangat dominan di dunia modern.

Namun, beberapa dekade terakhir, tesis redupnya pesona agama ini kian mendapati kritik. Kenyataannya, agama saat ini tidak benar-benar mati dan tidak pula kehilangan sisi pentingnya. Hal ini tampak dari kian menguatnya religiusitas di Amerika Serikat, munculnya spiritualitas New Age di Eropa Barat, maraknya gerakan fundamentalis dan partai keagamaan di dunia Muslim, serta menyeruaknya konflik etno-religius di kancah internasional.

Apakah sekularisasi sudah tamat? Jawabnya, tidak! Namun demikian, teori lama tentang sekularisasi mesti diuji kembali dan diperbarui. Dan, buku ini menyajikan kontroversi teori baru ihwal sekularisasi. Didukung fakta-fakta hasil survei World Values Survey terhadap hampir 80 masyarakat di seluruh dunia, karya ini penting bagi siapa pun yang tertarik pada isu-isu agama, sosial, opini publik, perilaku politik, psikologi sosial, hubungan internasional, dan perubahan budaya.

 

ENDORSEMENT:

“Norris dan Inglehart menyodori kita standar emas ilmu sosial.”

—Steve Bruce, University of Aberdeen

“Pendekatan interdisipliner dalam studi ini mampu… menghasilkan laporan yang berbeda dan merangsang pikiran mengenai hubungan kontemporer antara agama dan perkembangan ekonomi.”

—Rachel M. McCleary, Harvard University

“Buku yang sangat bagus… merupakan capaian besar di bidang riset empirik, sekaligus memberi kontribusi penting bagi dunia teori.”

—David Voas, University of Manchester

“Argumen-argumen dalam buku ini kontroversial, dan karena itu pasti mendorong para ilmuwan politik dan sosiolog… untuk menyangkalnya.”

—Clyde Wilcox, Georgetown University

 

BIODATA PENULIS

Pippa Norris adalah ilmuwan politik dengan fokus kajian pada demokrasi dan pemerintahan, opini publik dan pemilu, komunikasi politik, dan jender. Saat ini, dia menjabat Direktur Democratic Governance Group di UNDP, sembari mengajar di John F. Kennedy School of Government, Harvard University. Norris menulis lebih dari 30 buku, antara lain Digital Divide and a Virtuous Circle (buku terbaik bidang komunikasi politik pada The Doris A. Graber Prize 2006); Radical Right: Voters and Parties in the Electoral Marketplace; Critical Citizens; The Politics of News; Elections and Voting Behaviour; dan Women, Media, and Politics; Comparing Democracies.

Ronald Inglehart adalah ilmuwan politik dari University of Michigan. Ia menekuni riset di bidang perubahan kultural. Profesor Inglehart kini menjabat Direktur World Values Survey, sebuah jaringan survei publik berskala internasional bagi ilmuwan sosial dengan perwakilan nasional di lebih dari 80 masyarakat dunia. Karya-karyanya, antara lain Modernization and Postmodernization (1997); Human Values and Beliefs (1998); Rising Tide: Gender Equality and Cultural Change Around the World (2003); Islam, Gender, Culture, and Democracy (2004); Modernization, Cultural Change, and Democracy (2005).